Namaku Monyi


 Mungkin kalian tidak pernah mendengar namaku apalagi menyebutnya, terdengar asing dan aneh memang namaku ini, sehingga banyak yang bertanya apa maksud namaku, bahkan tidak sedikit yang menyinyir karena namaku terlalu lucu untuk diucapkan.

Terlahir dengan hanya bernama Monyi di akte kelahiranku aku pikir tidaklah perlu dipermasalahkan, toh sudah termaktub dengan jelas namaku, aku bangga dengan nama ini karena pemberian orang tuaku dan aku sampai saat ini tidak keberatan dengan namaku walaupun sudah selama ini aku hidup aku tidak pernah mendapat penjelasan arti dari namaku dari kedua orang tuaku.

Aku terlahir dari keluarga sederhana dan tidak terlalu banyak cerita yang bisa diceritakan, karena keluarga normal seperti keluarga biasa lainnya, aku anak tunggal jadi tidak mungkin menceritakan kakak atau adikku, Aku kini menjadi seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta, Aku senang karena sedikit meringkankan beban biaya hidup keluarga.

Sejak SMA aku ingin sekali menjadi guru, aku pernah di didik seorang guru yang sangat fenomenal dan kontroversial karena dia keluar dari sekolahku sebab memperjuangkan haknya disana, aku belajar ketika itu jika aku ingin menjadi orang yang mencerahkan maka aku harus siap dengan segala tantangannya sebagaimana guruku itu,  terakhir ku dengan kabar beliau sudah sukses membangun sekolah alam yang memanusiakan manusia.

Aku juga bertekad kelak akan mendidik dan membuat sebuah sekolah yang dapat menciptakan generasi setelahku lebih tangguh dan siap dengan tuntutan zaman, aku berharap itu dapat tercapai, untuk itu aku akan berusaha sebisa mungkin mewujudkan asaku ini, semoga garis tangan sejalan dan seirama.

Aku ingin sedikit berbicara tentang asmaraku entah karena diriku yang terlalu menutup diri terhadap wanita atau banyak temen yang berkata karena namaku Monyi jadi wanita pikir-pikir untuk dekat bersamaku, sebuah alasan tak masuk akal hanya karena nama aku disisihkan.

Tetapi sejujurnya aku bukan menutup diri dengan perempuan tetapi aku pernah sedikit trauma dengan kaum hawa ini, bagaimana tidak suatu ketika diakhir sekolahku saat SMA, saat aku ingin masuk ke dalam kelas ada seorang wanita menghampiriku aku tak mengenalnya dan tidak tahu dia siapa tiba-tiba memberiku cokelat dan berkata kepadaku "Aku Sayang Kamu" sontak seluruh isi kelas bergemuruh, ada yang tertawa ada yang tepuk tangan ada bernyanyi entah apalah yang teman kelasku lakukan itu membuatku makin kebingungan.

Wanita itu meminta jawaban dariku, apakah aku juga mencintainya, dalam hatiku kala itu ini orang dari mana munculnya tiba-tiba mengatakan cinta, apa aku jadi bahan taruhan atau apa, tapi dari tatapannya yang kulihat dia anak baik-baik, apa ini orang kesambet atau apa aku pun tak tahu arahnya. Tidak sampai aku menjawab karena aku terdiam membisu tiba-tiba guruku sudah berjalan di Koridor depan kelas dan seketika itu semuanya kembali ke posisinya dan wanita itu pergi entah kemana. Pengalaman asmara yang membingungkan.

Bagaimana sedikit perkenalanku, dari nama yang asing didengar sampai harapanku dimasa depan juga sepenggal kisah asmaraku, aku tidak yakin ada yang terkejut atau terkesima dengan sejarah singkat hidupku, karena terlalu mudah ditemukan di orang lain tetapi aku yakin namaku ini akan terngiang dalam ingatan kalian, mengapa demikian, ya aku tidak malu mengatakan sebab namaku Monyi.

Belum ada Komentar untuk "Namaku Monyi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel