Belajar Kejujuran

 

Setiap Jumat pagi, SDN Duri Pulo 08 Pagi rutin melaksanakan kegiatan keagamaan yang menjadi wadah pembinaan spiritual peserta didik. Kegiatan ini merupakan bagian dari program sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan akhlak mulia dan kedekatan siswa dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Pada Jumat ini, Ustaz Sulaiman selaku Guru Pendidikan Agama Islam menyampaikan kisah  bertema kejujuran. Beliau bercerita tentang seorang pemuda yang kelak menjadi ayah dari Imam Syafi’i, seorang ulama besar dalam Islam. Suatu hari, pemuda ini menemukan sebuah apel hanyut di sungai. Karena lapar, ia mengambil apel itu. Namun sebelum memakannya, ia merasa tidak tenang karena apel itu bukan miliknya. Ia pun berusaha mencari pemilik kebun apel tersebut untuk meminta maaf dan mengembalikan haknya.

Setelah berjalan jauh, akhirnya ia bertemu pemilik kebun. Pemilik kebun kagum dengan kejujuran pemuda itu dan menguji niat baiknya. Ia memberi syarat bahwa ia hanya akan memaafkan jika pemuda tersebut bersedia menikahi putrinya yang katanya buta, tuli, dan bisu. Pemuda itu menerima dengan ikhlas, tapi ternyata putrinya adalah seorang wanita yang sangat baik, cerdas, dan shalihah. Dari pasangan inilah lahir Imam Syafi’i, yang dikenal luas karena ilmunya dan akhlaknya.

Melalui kisah ini, Ustaz Sulaiman mengajak para peserta didik untuk selalu menjaga kejujuran, meskipun dalam hal-hal yang kecil. Kejujuran bukan hanya membuat hati tenang, tapi juga membawa berkah dalam hidup.

Tausiah diakhiri dengan mengajak anak-anak merenung dan berjanji dalam hati untuk menjadi pribadi yang jujur, baik di sekolah maupun di rumah.


Belum ada Komentar untuk "Belajar Kejujuran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel